Tradisi Suraan Desa Kalilandak

Adat budaya dan tradisi sebaiknya jangan ditinggalkan dan selayaknya kita sebagai warga desa yang cinta akan desanya tetap dan terus melestarikan adat tradisi dan budaya yang ada di desa kita. Dibulan Sura atau bulan Muharam ini warga Desa Kalilandak memiliki tradisi yaitu suranan. Biasanya dibulan sura dikala pandemi belum menyerang negeri ini di Desa Kalilandak sendiri punya adat istiadat yaitu mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

Semarak tradisi Suronan kembali memenuhi kehidupan masyarakat di Dusun Gumelar ,Desa Kalilandak,Kecamatan Purwareja Klampok, saat warga bersatu dalam suka cita untuk merayakan arak-arakan Gunungan Sedekah Bumi. Acara bersejarah ini diadakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas keberhasilan panen dan rejeki yang melimpah.

Pagi-pagi buta, warga sudah berkumpul di Dusun Gumelar, Desa Kalilandak untuk mempersiapkan berbagai Gunungan Sedekah Bumi yang akan diarak keliling desa . Gunungan tersebut dihiasi dengan beragam hasil bumi, seperti padi, jagung, umbi-umbian, buah-buahan, dan sayuran segar, sebagai simbol keberlimpahan hasil panen dan harapan untuk masa depan yang cerah. tak lupa juga gunungan yang berisi snack-snack ringan untuk anak-anak. Para pemuda dan pemudi dengan semangat tinggi berpakaian muslim-muslimah, siap membawa Gunungan dengan hati penuh suka cita.

Acara arak-arakan Gunungan Sedekah Bumi ini dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh Masyarakat setempat Bapak Tujan, memohon berkah dan kelancaran bagi masyarakat dan pertanian di daerah ini. Setelah itu, bunyi orkes musik tradisional mengiringi prosesi arak-arakan yang meriah. Ratusan warga turut menyaksikan persembahan Gunungan Sedekah Bumi ini dengan penuh kegembiraan, seolah-olah semua masalah dan kekhawatiran sementara terlupakan.

Setelah acara arak-arakan berlangsung, rombongan Gunungan Sedekah Bumi dan para warga sekitar melakukan kegiatan doa syukur yang dilanjutkan dengan kegiatan berebut isi gunungan sedekah bumi. Senyuman dan tawa riang warga  menjadi pemandangan yang mengharukan dan menyentuh hati semua orang yang hadir.

Kegiatan Suronan kali ini diakhiri dengan acara doa dan makan bersama di panggung acara yang telah disiapkan pada malam harinya. Acara ini berlangsung dengan hikmat dan penuh suka cita.

“Acara Suronan ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur dan kepedulian sosial. Semoga semangat kebersamaan kita terus terjaga dan menjadi kekuatan dalam membangun Desa Mengori khususnya Dusun Gumelar yang lebih maju dan berdaya,” ucap Bapak Tujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *